Newslestari.com – Jakarta. Kemendikbudristek Direktorat Kemitraan Percayakan Politeknik Negeri Manado (Polimdo) Sebagai Pengampuh Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.
Acara berlangsung di Hotel Millenium Jakarta oleh Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Dr Kiki Yuliawati MSc dihadiri perwakilan 27 Provinsi (22/08/2023)
Polimdo sebagai pengampuh di Sulawesi Utara beranggotakan Politeknik Nusa Utara (Polnustar) dan Akademi Komunitas Mapanawan Manado.
Program ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari Perpres 68 tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
Maryke Alelo MBA Direktur Polimdo sebagai pimpinan Perguruan Tinggi Vokasi pengampuh diwakili oleh Dr Tineke Saroinsong SST MEng Wakil Direktur Bidang Akademik menandatangani kontrak tersebut dengan nilai kontrak sebesar Rp 600.000.000,-.
Dirjen menyampaikan terima kasih kepada LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang sudah memberikan dukungan dana di bidang pendidikan vokasi.
“Terima kasih atas kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan Pemerintah Daerah,” kata Dirjen Kiki Yuliawati mengawali sambutan, Selasa (22/8/2023).
Salah satu upaya kongkrit yang dijalankan adalah program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
Dimana, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan model ekosistem yang akan dijadikan acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah.
Tujuan khususnya yaitu Penyelarasan Supply dan Demand Tenaga Kerja akan dicapai melalui kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah, dan akan disesuaikan dengan kebutuhan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri)
“Adapun program ini, juga dimaksudkan sebagai pengembangan model ekosistem. Bahwa dengan melalui program tersebut dapat dilakukan melalui rencana strategi riset dan inovasi”, papar Dirjen.
Sehingga, lanjut Dirjen memaparkan, kita dapat menguatkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas riset terapan yang berfokus pada keunggulan dan potensi daerah.
Adapun kegiatan kick off dihadiri Konsorsium Provinsi Sulut yang terdiri dari Polimdo sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Pengampuh Program dan Polnustar serta Akademi Komunitas Mapanawan Manado.
Dikesempatan itu, Kadis Dikda Sulut, Dr Femmy Suluh MSi mengatakan, Pemprov Sulut sangat mensupport program tersebut karena merupakan program Nasional yang membutuhkan kolaborasi lintas stakeholder.
“Sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing, terutama untuk mengembangkan dan memperkuat program pendidikan vokasi berbasis potensi dan kearifan lokal, terutama menyiapkan SDM sesuai kebutuhan pasar,” sebut Femmy Suluh yang hadir dalam kick off tersebut.
Sementara itu, Ketua tim kerja Stevie Kaligis SE Ak MM CA menyebutkan, program ini akan dilaksanakan selama 10 bulan, dan telah mendapatkan dukungan penuh Pemerintah Daerah.
“Apabila hasil tersebut nantinya sesuai dengan kriteria dari kementrian, maka program ini akan dilanjutkan hingga sampai tahun ke 2 dan 3,” ujarnya.
Menurut Kaligis, semua pemangku kepentingan dapat benar-benar berkolaborasi dan sungguh-sungguh memberikan masukan – masukan yang berkaitan dengan figur tenaga kerja Vokasi di 5 tahun kedepan.
“Ekosistem pendidikan vokasi harus ada kampus vokasi sebagai supply tenaga kerja dan dudi untuk demand tenaga kerja, dan bagaimana strategi Pengembangan SDM Bidang Vokasi di Sulut,” ucapnya.
Politeknik Negeri Nusa Utara sendiri bersyukur menjadi salah satu Perguruan Tinggi Konsorsium dalam program ini.
“Kami berharap agar tim yang dipercayakan dari Polnustar bisa melakukan dan bekerja semaksimal mungkin untuk mewujudkan Tujuan dari Program ini. Kemudian bisa mengangkat potensi dan keunggulan serta menciptakan inovasi berbasis potensi Daerah khususnya yang ada di Nusa Utara, Sangihe, Sitaro dan Talaud,” kata Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara, Ferdinand Gansalangi SKM ME MKes.
(Juent Myhard)







