Newslestari.com – Manado Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menegaskan arah baru tata kelola pemerintahan di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus Komaling dan Wakil Gubernur victor Mailangkay.
Klarifikasi ini disampaikan oleh Staf Khusus Gubernur, Herol Vresly Kaawoan (HVK), menanggapi beredarnya laporan hasil evaluasi nasional yang menempatkan Sulut di peringkat bawah.
Menurut Herol, data yang menjadi dasar penilaian berasal dari Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.7-2109 Tahun 2025, terkait Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Tahun 2024. Laporan tersebut menilai kinerja daerah berdasarkan capaian tahun 2023, di mana Sulawesi Utara memperoleh skor 2,0202 dan masuk kategori “rendah”, berada di urutan 30 dari 33 provinsi.
Namun, Herol menegaskan, hasil tersebut tidak mencerminkan kinerja pemerintahan saat ini.
Kita perlu memahami konteksnya. Evaluasi itu menilai kinerja tahun 2023, artinya seluruh data dan indikatornya berasal dari masa pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan Gubernur Yulius dan Wakil Gubernur Victor baru berjalan sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025,” jelas Herol, yang juga mantan Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulut periode 2019–2024.
Ia menjelaskan, pemerintahan baru justru tengah melakukan pembenahan menyeluruh di berbagai lini, mulai dari perencanaan pembangunan hingga penegakan disiplin birokrasi.
Pemerintahan Yulius–Victor, kata Herol, hadir dengan semangat restoratif, mengembalikan marwah birokrasi sebagai pelayan publik yang transparan, cepat, dan berintegritas.
“Pak Gubernur dan Pak Victor tidak mencari kambing hitam. Beliau berdua melihat hasil evaluasi itu sebagai cermin objektif untuk memperbaiki sistem. Tujuannya jelas membawa Sulawesi Utara menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, modern, dan kompetitif,” tegas Herol.
Sebagai Ketua OKK DPD Partai Gerindra Sulut, Herol juga menilai semangat perubahan yang diusung Yulius–Victor mulai terlihat di lapangan. Reformasi birokrasi bukan hanya jargon, tetapi diwujudkan melalui penyusunan ulang indikator kinerja daerah, digitalisasi administrasi, dan peningkatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN).
“Pemerintahan Yulius–Victor membawa energi baru. Sulut bukan sekadar bangkit dari angka statistik, tapi sedang membangun sistem yang tangguh dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat,” ujarnya optimistis.
Herol yakin, dengan kepemimpinan yang kolaboratif dan visioner, posisi Sulawesi Utara akan meningkat signifikan dalam evaluasi berikutnya.
“Kita sedang menapaki era baru pemerintahan yang berani menatap masa depan. Hasil yang lalu adalah catatan masa silam, tapi arah yang kita tuju kini jauh lebih terang,” tandasnya.
(Rinte Klabat)







